Mau Ta'aruf, yakin??
Assalamau'alaikum...
Haii... Ladies shalihah, apa kabar? Semoga selalu sehat ya karena akhir-akhir ini cuaca lagi gak bersahabat, untuk kalian yang sedang sakit or lagi masa pemulihan semoga lekas sehat dan beraktifitas kembali ya! Aamiin...
Lama banget gak posting di blog, sebenarnya kepengen banget nulis cuma bingung mau bahas apa bukan karena gak aga topik buat di tulis tapi saking banyak topik yang pengen di share malah jadi gak karuan. Oia, kalau kalian notice gaya nulis saya tuh beda-beda, kadang pake bahasa kasual dan kadang bahasanya formal, kaya anak abg lagi mencari jati diri ya. hehehehe... Harap maklum ya, karena sebenarnya saya belum nemu 'gaya' yang pas untuk nulis di blog. Intinya cuma satu sih, saya pengen banget blog ini bisa jadi tempat sharing dan inspirasi untuk banyak orang dan saya pribadi bukan fashion blogger atau beauty blogger yang lihai mereview sebuah produk dan rajin OOTD, jadi blog saya ini minim banget foto-foto. Saya harus pinter-pinter bermain kata supaya kalian gak boring bacanya dan tetep ada 'isi' disetiap post nya.
Oia, kalian khususnya Muslim tau donk ya yang namanya Ta'aruf. Itu loh proses perkenalan antara laki-laki dan perempuan sebelum proses menikah. Marriage without dating kalau teman saya bilang, hehehe... Tapi memang benar juga sih, dan didalam Islam juga sebenarnya tidak ada istilah 'pacaran', tapi menikah baru pacaran. Nah.. Sekarang tuh ada sinetron yang membahas tentang proses Ta'aruf ini, sebenarnya bagus sih untuk pembelajaran tapi harus tetap diselingi dengan maksud dan tujuan dari Ta'aruf ini. Ta'aruf juga tidak semudah disinetron-sinetron, si pria datang kerumah mengutarakan maksud dan tujuannya (melamar si gadis) terus si gadis langsung cocok dan menerima si pria tidak lama kemudian menikah. Gak semulus itu loh sist perjalanannya, mungkin untuk beberapa orang ada yang langsung 'klik' tapi beberapa orang juga ada yang tidak. Kenapa saya bisa bilang begitu? karena saya pernah merasakannya. *tutupmuka*
Awalnya saya mengira proses Ta'aruf itu kayak film 'Ayat-Ayat Cinta', ketemu langsung 'jadi' ternyata saya salah karena proses Ta'aruf itu harus di lakukan dengan pemahaman yang baik dan niat yang baik. Jika tidak, maka bersiap-siap lah akan muncul keraguan dihati dan bermunculan seribu bahkan sejuta pertanyaan "kalau dia seperti ini gimana?", "kalau dia seperti itu, gimana?","kalau dia ternyata galak, gimana?", "kalau ternyata setelah menikah kami tidak cocok, gimana? dan masih banyaaaaaakkkk lagi pertanyaan yang buat hati kamu ragu, tambah ragu dan semakin ragu hingga akhirnya kamu tidak mau. Khusus para lelaki bisanya pertanyaan atau ketakutannya adalah "Bagaimana kalau saya tidak sanggup untuk menafkahi istri saya kelak?". Saya pernah merasakan hal itu, ibaratnya saya belum bisa jalan tapi sok-sok'an mau langsung lari.
Hasilnya apa? Jatuh...
Tapi dari 'jatuh' itu saya belajar, belajar memahami diri sendiri, belajar berkawan dengan nafsu sendiri, belajar bersahabat dengan rasa ego sendiri. Kesimpulannya, saya belajar memperbaiki diri sendiri.
Dan.. Saya belajar bagaimana Allah melimpahkan rasa sayangnya untuk saya selama ini, mengingat betapa baiknya Allah terhadap saya, betapa cintanya Allah kepada saya. Allah tahu mana yang terbaik untuk saya, dan Allah itu sebagaimana prasangka umat kepada-Nya. Saya belajar untuk terus berprasangka baik kepada Allah, mensyukuri apa yang sudah saya miliki hari ini. Belajar mencintai Allah sebelum saya mencintai makhluk-Nya.
Jadi kalau boleh saya memberikan pendapat tanpa bermaksud untuk menggurui, bagi kalian yang berencana menjalani Ta'aruf kuncinya satu kalian harus YAKIN. Yakin kepada siapa? calon suami? Bukan!
Tapi yakin kepada Allah SWT.
Allah mempertemukan kita dengan seseorang karena sebuah alasan, entah hanya sebagai teman, sebagai pendamping hidup atau hanya sekedarnya. Alasan kita dipertemukan dengan seseorang itu adalah untuk belajar, ada hikmah disetiap kejadian. Jangan pernah kecewa jika kita dipertemukan dengan sesorang hanya untuk sekedarnya, yakin itu semua akan menjadikan dirimu lebih matang.
Jodoh adalah cerminan diri, yakin Allah akan mempertemukan orang yang sedang memperbaiki diri dengan orang yang sedang menata dirinya. Allah belum mempertemukan kamu dengan jodoh kamu saat ini karena Allah ingin tahu sejauh mana kita bersabar, berusaha dan meminta kepada Allah. Allah senang dengan hambanya yang bergatung hanya kepada-Nya, maka jika kita bergantung kepada selain Allah jangan heran jika Allah mengambil atau menghilangkannya. Meminta-minta kepada Allah, rayu Allah, sayangi Allah, cintai Allah melebihi cinta kalian kepada makhluknya. In syaa Allah, Allah akan memandang kalian dengan penuh cinta pula.
Tulisan ini juga sebagai pengingat diri saya, agar selalu berserah dan yakin kepada Allah. Saya selalu berdoa agar saya dipertemukan dengan seseorang yang melabuhkan cintanya kepada Allah sehingga bertambah pula cinta saya kepada Allah.
Semoga kalian yang sedang menanti jodoh seperti saya selalu diberikan kesabaran dan keyakinan ya, bagi yang sedang menjalani proses Ta'aruf semoga dilancarkan prosesnya hingga akad nanti. Aamiin..
Oia, perlu yakin juga kalau Allah akan membuka kan pintu rezeki bagi umatnya yang akan melangsungkan pernikahan bahkan setelah menikah. Jadi jangan pernah ragu atau takut ya.
Pray, Believe and Waiting...
Waasalamu'alaikum.
Ira.
Comments
Post a Comment