Hari Ibu

Assalamu'alaikum.

22 Desember 2015...
Saya bangun pagi seperti biasa kemudian sibuk mempersiapkan diri untuk pergi kerja, tidak ada yang aneh dengan hari itu kecuali sang mama yang sudah rapih tidak seperti biasanya karena akan pergi ke sebuah rumah khitan, kebetulan Sepupu akan di Khitan hari ini.

Jujur saya tidak pernah mengecek handphone di pagi hari, saya menyentuh handphone hanya untuk mematikan alrm saja. Saya mengecek handphone biasanya setelah duduk dikereta pada saat perjalanan. Jadi ketika saya mengencek HP didalam kereta, banyak pm dan timeline berseliweran mengucapkan Happy Mother's Day. Mother's Day atau Hari Ibu dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah peringatan terhadap peran seorang wanita dalam keluarganya, baik sebagai istri untuk suaminya dan ibu bagi anak-anaknya.

Peringatan Hari Ibu diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959. Penetapan Hari Ibu ini diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain. Selain itu, Hari Ibu juga merupakan saat dimana kita mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. (Sumber : ayahnbunda.co.id)

Jadi Hari Ibu itu memang sudah menjadi peringatan hari Nasional di Indonesia, Hari peringatan Nasional loh ya, bukan hari libur Nasional. hehe...
Dilihat dari sejarahnya yang luar biasa, bagaimana para pejuang wanita memperjuangkan hak nya pada masa itu, kita sebagai wanita saat ini khususnya saya pribadi wajib bersyukur dan berterima kasih atas jasa mereka karena jasa-jasa mereka memperjuangkan hak perempuan membuat kita saat ini dapat menuntut ilmu dan mengembangkan diri sama seperti kaum lelaki tidak ada batasan atau perbedaan. Walaupun tetap kita sebagai wanita harus mengingat kodrat kita yaa.. khususnya kaum wanita muslim sehebat-hebatnya wanita tetap Imam kita adalah kaum Adam yang perlu kita hormati.

Hari Ibu untuk saya...
Hari Ibu untuk saya adalah hari dimana tidak ada perbedaan dengan hari-hari lainnya. Biasa? ya, biasa? Kok bisa? Karena pada dasarnya saya dilahirkan dikeluarga yang tidak begitu tertarik untuk merayakan moment seperti hari Ibu bahkan pada saat hari jadi atau biasa disebut dengan hari ulang tahun pun keluarga kami tidak pernah membuat acara yang spesial, bukan karena masing-masing dikeluarga kami tidak dekat satu sama lain loh, Alhamdulillah saya dan kedua orang tua, Kakak beserta Adik sangat dekat selalu meyempatkan diri untuk bercerita-cerita, bercanda bahkan liburan bersama. Hanya saja memang kami tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti itu.

Maka dari itu saya tidak pernah mengucapkan selamat hari ibu bahkan memberi bunga, bukan saya tidak mau. Tapi kalau bicara hal-hal melankolis seperti itu, saya selalu ingin menangis akhirnya kata-kata yang ingin diucapkan tidak bisa keluar keran sibuk menahan air mata. hehehe...

Mungkin di post kali ini saya bisa menuangkan apa yang sebenarnya ingin saya katakan pada Mama dirumah.

Mama..
Selamat hari Ibu yaa... 
Semoga Mama selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Maaf atas segala kesalahan yang pernah Ira lakukan baik lisan maupun perbuatan.
Maaf karena belum menjadi anak kebanggan Mama...
Maaf karena masih selalu menyusahkan Mama...
Maaf karena sering mambuat Mama tidur larut karena menunggu Ira pulang kerja...
Maaf karena selalu merepotkan Mama setiap pagi..
Maaf karena selalu merepotkan Mama saat sakit..
Maaf karena diri ini belum sanggup memberikan apa yang Mama inginkan...
Maaf karena belum bisa mengajak Mama pergi ke Tanah Suci..
Maaf...
Maaf..
Maaf..

Terimakasih untuk segala pengorbanan Mama membesarkan dan merawat Kami selama ini.
Terimakasih untuk masakan Mama yang selalu enak.
Terimakasih untuk teh hangat yang selalu ada di setiap pagi.
Terimakasih untuk pijatan hangatnya disaat badan ini lelah.
Terimakasih untuk tangan selalu menuntun ke jalan yang baik..
Terimakasih karena selalu ada untuk kami anak-anak Mama...

Selamat Hari Ibu untuk seluruh wanita Indonesia... Semoga dapat menjadi ibu yang inspiratif bagi anak-anak kalian dan selalu menjadi Rumah bagi keluarga tercinta..




Waalaikumsalam,
Ira.




  

Comments

Popular Posts